Menu

Mode Gelap
Wadahi Hobi Pemuda, Paman Dayat Sukseskan Turnamen Sepak Bola Seginim Cup Jelang HUT Bhayangkara, Ketua Fraksi PAN Seluma: Semoga Polri Semakin Dicintai Masyarakat Diskualifikasi Juara Tingkat Kecamatan, Panitia O2SN Seluma Ikut Main ? Terbaru, Giliran Politisi Partai Gelora Menolak Raperda RTRW ! Politisi PAN & Gerindra Seluma Tolak Raperda RTRW, Apa Alasannya ? Ketua Komisi I DPRD Seluma, Kritik Hasil Rapat Panselda Yang Ingin Batalkan PPPK Tahap II

Hukum

Gabungan Pedagang Pantai Panjang Lakukan Mediasi Dengan DPRD Kota Bengkulu

badge-check


					{ Perbesar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

Kota Bengkulu – Ratusan Pedagang Pantai mengunjungi Kantor DPRD Kota Bengkulu untuk melakukan mediasi pada hari senin, 28 April 2025 pukul 09.00 WIB. Dari pedagang pantai yang hadir 20 orang menjadi perwakilan dalam mediasi tersebut. Marliadi Ketua Komisi 3 DPRD beserta Anggota DPRD lainnya menyambut hangat para pedagang.

Tanya jawab dan diskusi dilakukan. Perwakilan pedagang menyampaikan bahwa mereka menginginkan Pemerintah Kota Bengkulu menjadi penengah dalam pembagian lokasi pedagang yang sudah dipetakah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar tidak terjadi keributan antar sesama pedagang. Perlu diketahui, gabungan pedagang pantai tersebut sebelumnya telah diundang oleh pihak Pemkot Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Dinas Linkungan Hidup untuk melakukan mediasi pada hari kamis 17 april 2025. Pada pertemuan tersebut Kepala Dinas DLH telah memetakan lokasi man saja yang bisa ditempati pedagang untuk membuka toko.

“Tanggal 17 april lalu kita sudah di undang oleh pihak Pemkot, nah di pertemuan itu yang menyampaikan materi adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup, dan ada juga perwakilan dari Dinas Pariwisata. Disitu sudah dipetakan oleh pihak DLH lokasi mana yang boleh mana yang tidak, tapi kami diminta saat ada penertiban untuk mengatur sendiri, itu dapat membuat keributan sesama kami-kami pedang ini, seharusnya disitulah Pemkot berperan, jangan dilepaskan saja”, keluh Riadi salah satu perwakilan pedagang saat mediasi dengan DPRD Kota Bengkulu.

Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup tidak hadir. Padahal para pedagang mengharapkan kehadirannya agar informasi yang disampai menjadi selaras seperti informasi yang disampaikan oleh Kepala DLH pada pertemuan sebelumnya.

Dari pihak DPRD Kota Bengkulu yang dipimpin oleh Marliadi pada mediasi tersebut menyampaikan, akan mengawal aspirasi para pedagang sampai tuntas.

“Aspirasi dari bapak ibu akan kita kawal sampai tuntas, sampai bapak ibu mendapatkan lokasi untuk membuka toko, sesuai dengan peraturan yang ada. Artinya kita sama-sama menata Pantai Panjang agar terlihat indah dan rapi, dan para pedagang pun aman dan tertibi dalam melakukan kegiatan bisnis di situ” ungkap Marliadi Ketua Komisi 3.

Ditambahkan juga oleh Dedi Yanto Anggota DPRD lainnya, menyampaikan penataan ini baru dimulai. Sehingga ia mengajak bekerja sama dalam penataan Pantai Panjang.

“Penataan ini baru dimulai, sehingga kita harus berkerjasama dalam menata Pantai Panjang agar elok dipandang. Perihal sampah misalnya, nanti kita siapkan kontainer sampah, termasuk perihal aspirasi bapak ibu hari ini akan kita sampaikan kepada pihak eksekutif bersama pimpinan rapat dengan cara komunikasi yang cepat”, tambah Dedi Yanto.

 

(DSR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Terbaru, Giliran Politisi Partai Gelora Menolak Raperda RTRW !

20 Juni 2025 - 18:39 WIB

Politisi PAN & Gerindra Seluma Tolak Raperda RTRW, Apa Alasannya ?

19 Juni 2025 - 21:36 WIB

Ketua Komisi I DPRD Seluma, Kritik Hasil Rapat Panselda Yang Ingin Batalkan PPPK Tahap II

18 Juni 2025 - 20:14 WIB

Tolak Tambang Emas, Pemuda Seluma Agendakan Demonstrasi Besar-Besaran Sampai Depan Istana Presiden

18 Juni 2025 - 12:19 WIB

Jika Tambang Emas Dipaksakan Beroperasi, Dampak Negatif : Dari Penggusuran Sampai Punahnya Situs Budaya

17 Juni 2025 - 14:49 WIB

Trending di Ekonomi