Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu menganggarkan Rp10,8 miliar dari APBD 2025 untuk merehabilitasi kawasan dan pedestrian Jalan S Parman, yang nantinya akan menjadi lokasi wisata baru bernama “Belungguk Point”.

Konsep Ala Malioboro: Pusat Nongkrong dan Ekonomi Kreatif
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengungkapkan bahwa kawasan ini akan dirancang menyerupai Malioboro Yogyakarta, menjadi pusat kegiatan ekonomi dan tempat berkumpul bagi anak muda.
“Kami ingin membangun trotoar yang bagus agar kota terlihat lebih maju. Lampu taman dan lampu hias akan dipasang untuk memperindah suasana, sehingga pada malam hari kawasan ini lebih hidup,” ujar Dedy, Rabu (16/4/2025).
Selain sebagai ruang publik, Belungguk Point akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dengan kehadiran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemkot Bengkulu juga berencana menggandeng sektor Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung proyek ini.
“Penataan kawasan ini mendapat dukungan dari banyak pihak. Kami bahkan akan memasang stop kontak untuk mendukung kenyamanan pengunjung,” tambah Dedy.
Pemangkasan Pohon dan Program “Bengkulu Ku Terang”
Sebagai bagian dari persiapan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu tengah melakukan pemangkasan pohon tua di sepanjang Jalan S Parman, agar terlihat lebih rapi dan aman bagi kendaraan serta pejalan kaki.
Sebelumnya, Pemkot Bengkulu juga telah menganggarkan Rp750 juta untuk program “Bengkulu Ku Terang”, yang mencakup:
✔ Pemasangan lampu hias di titik-titik strategis, dimulai dari Simpang Lima Ratu Samban hingga Simpang Skip.
✔ Lampu pedestrian di trotoar, untuk memastikan penerangan yang lebih maksimal dan membuat pejalan kaki nyaman saat melintas pada malam hari.
✔ Lampu hias pada pohon-pohon di sepanjang jalan, untuk meningkatkan daya tarik dan estetika kawasan.
Dengan berbagai inovasi ini, Jalan S Parman siap menjadi ikon wisata baru dan pusat ekonomi kreatif bagi masyarakat Kota Bengkulu.