FAKTABENGKULU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko memastikan anggaran sebesar Rp300 juta untuk penyusunan dokumen kajian risiko bencana tetap tersedia dalam APBD 2025. Ahmad Hidayat Syah, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Mukomuko, menyampaikan bahwa efisiensi belanja tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan ini.
“Anggarannya masih aman dan sudah tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BPBD Mukomuko 2025,” kata Ahmad pada Sabtu (12/04/2025).
Lanjutan dari Penyusunan Rencana Kontingensi 2024
Pada 2024, BPBD Mukomuko telah menyelesaikan dokumen rencana kontingensi gempa bumi dan tsunami. Tahun ini, BPBD berencana menyusun kajian risiko bencana untuk mengidentifikasi potensi bencana alam di seluruh wilayah kabupaten.
BPBD Mukomuko akan menggandeng peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) karena keahlian mereka dalam penyusunan dokumen kebencanaan. “Kami akan memfasilitasi para peneliti selama proses kajian ini berlangsung,” tambah Ahmad.
Survei Menyeluruh untuk Semua Jenis Bencana
Kajian risiko ini melibatkan survei di semua wilayah kabupaten. Kajian ini mencakup berbagai jenis bencana, seperti:
- Banjir
- Gempa bumi
- Tsunami
- Tanah longsor
- Kebakaran hutan dan lahan
Dari hasil kajian tersebut, indeks risiko bencana tertinggi di Kabupaten Mukomuko akan teridentifikasi. BPBD berharap data ini dapat menjadi dasar dalam penyusunan strategi mitigasi bencana yang lebih terarah dan efektif.
Komitmen Terhadap Penanggulangan Bencana
Ahmad menjelaskan bahwa dokumen ini berfungsi sebagai pedoman utama untuk mempersiapkan langkah antisipasi bencana di masa depan. Pemerintah Kabupaten Mukomuko berkomitmen untuk terus memperkuat mitigasi bencana demi melindungi masyarakat dan mendukung pembangunan wilayah yang lebih aman.









