Bengkulu – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan melayangkan surat ke Executive GM Regional Sumbagsel PT. Pertamina Patra Niaga. Langkah ini adalah upaya Gubernur Helmi dalam menyelesaikan masalah kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu. Surat tersebut diterbitkan pada Senin 26 Mei 2025. Surat Gubernur Bengkulu itu berisi permintaan kepada PT. Pertamina Patra Niaga untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi antrian BBM di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
Ada 4 point penting, permintaan Gubernur Bengkulu kepada PT. Pertamina Patra Niaga. Point tersebut antara lain :
1. PT. Pertamina Patra Niaga diminta untuk Extra Droping /Kuota BBM baik yang subsidi maupun non subsidi di setiap SPBU yang ada di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu.
2. PT. Pertamina Patra Niaga diminta melaporkan setiap kali mensupply BBM rutin dan Extra Droping ke masing-masing SPBU di Kota dan Kabupaten se-Provinsi Bengkulu kepada Pemerintah Daerah khususnya OPD terkait (Dinas ESDM Provinsi Bengkulu).
3. PT. Pertamina Patra Niaga agar menerbitkan Surat Himbauan atau Surat Edaran ke seluruh SPBU untuk melakukan pengaturan bagi kendaraan roda empat pengisian BBM untuk kendaraan roda empat maksimal 25 liter dan roda dua maksimal 5 liter per hari serta melarang pengisian berulang-ulang untuk nomor plat kendaraan bermotor yang sama.
4. Menerbitkan Surat Himbauan atau Surat Edaran seluruh SPBU untuk melakukan pembatasan/pengaturan ulang jam operasional pada malam hari (maksimal sampai dengan pukul 22.00 WIB)
Keluarnya Surat tersebut adalah buntut pengalihan jalur pengiriman BBM ke Provinsi Bengkulu. Yang mana sebelumnya disampaikan oleh pihak Pertamina, bahwa suplai BBM Bengkulu dialihkan dari Lubuk Linggau, Lampung, Jambi, dan Lahat, hal itu disampaikan langsung oleh pihak Pertamina dalam pertemuan bersama Gubernur Bengkulu.
Pihak Pertamina juga menyampaikan bahwa, Distribusi bbm dari Linggau ke Bengkulu mendapat masalah baru, karena stok bbm Linggau yang dikirim dari palembang mengalami ganagguan pengiriman di kereta api. Dengan masalah itu membuat Provinsi Bengkulu mengalami kelangkaan BBM.
(DSR)









