Seluma, Bengkulu – Pantia O2SN Kabupaten Seluma diskualifikasi peserta cabang pencak silat yang telah lulus seleksi di tingkat kecamatan. Hal tersebut menjadi tanda tanya berbagai pihak, mengapa tindakan tersebut dilakukan.
Pelatih peserta yang didiskualifikasi tersebut mengatakan, alasan panitia mendiskulifikasi adalah wilayah sekolah tidak sesuai dengan wilayah seleksi, hal tersebut menjadi tanda tanya, pasalnya tahun-tahun sebelumnya wilayah sekolah tersebut tidak pernah dipermasalahkan.
“Jadi atlet pencak silat dari air Periukan tadi dinyatakan diskualifikasi. Alasannya karena data sekolah itu tercatat di diknas masuk ke dalam kecamatan Sukaraja tapi kenapa seleksi nya di kec. Air Periukan, padahal sudah bertahun-tahun sekolah itu dapat pemberitahuan untuk seleksi O2SN tingkat kecamatan nya di air Periukan, dan sebelumnya itu tidak dipermasalahkan”, ungkap Tri Budiyono (Pelatih pencak silat peserta diskuliafikasi).
Perlu diketahui peserta yang didiskualifikasi tersebut adalah Juara 1 Putra dan Jura 1 Putri dari tingkat Kecamatan Air Periukan, yang mana keduanya adalah berasal dari sekolah yang sama yaitu SD IT Al-Ahsan. Peserta tersebut bernama :
1. Naufal Abiyyu El Raffif (Juara 1 Putra)
2. Mutia Salsabila (Juara 1 Putri)
Selain itu Tri Budiyono mendapati kejanggalan dalam pelaksanaan O2SN di Kabupaten Seluma.
“Dan ada juga kejanggalan kami bang. Ada atlet dari cabor karate yg sebelumnya sekolah itu tidak mengikuti seleksi O2SN tingkat kecamatan, tapi tadi mereka tanding O2SN di tingkat kabupaten. Kalau tidak salah tadi dari SD 143 Seluma bang”, ungkap Tri Budiyono.
Pengamat Pencak Silat Seluma, Anang Nuril Huda, mengatakan bahwa harusnya panitia menertibkan wilayah seleksi O2SN dari jauh-jauh hari.
“Kenapa baru sekarang dipermasalahkan, kalau memang tidak masuk dalam Kecematan Air Periukan, harusnya jauh hari sebelum seleksi O2SN, panitia memberikan himbauan dan menertibkan sekolah sesuai dengan wilayah seleksinya”. Tegas Anang.
Dengan tindakan panitia O2SN tersebut, Anang menyesalkan, karena hal tersebut dapat merusak mental anak-anak.
“Kemudian hal tersebut juga dapat merusak mental anak-anak. Anaknya dapat juara, punya hak untuk ikut ditingkat selanjutnya, malah di diskualifikasi”, sesal Anang.
Terakhir Anang meminta agar panitia dievaluasi.
“Panitia O2SN Kabupaten Seluma perlu di evaluasi, jika ini terus terjadi tidak berkembang atlit di Seluma ini. Atau apakah ini juga ada permainan panitia ?”, tutup Anang dengan nada bertanya
(DSR)