Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyalurkan bantuan bahan pokok dalam jumlah besar kepada masyarakat Pulau Enggano, salah satu pulau terluar Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk meringankan beban warga yang terdampak pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, yang telah menghambat akses transportasi dan distribusi logistik selama berbulan-bulan.

“Inilah cara pemerintah menghadirkan solusi bagi masyarakat dalam menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai,” ujar Helmi Hasan di Bengkulu, Selasa (15/4/2025).
Distribusi Bantuan dan Upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu
Bantuan yang dikirim meliputi:
✔ Beras sebanyak 16 ton
✔ Minyak goreng 1 ton
✔ Gula pasir 1 ton
✔ Telur ayam ras 200 karpet (6.000 butir)
✔ Mi instan 200 dus
Bantuan ini diangkut menggunakan kapal kecil agar dapat berlayar menuju Pulau Enggano di tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km dari Kota Bengkulu. Dalam upaya membantu mobilitas warga, Gubernur Helmi Hasan juga membebaskan biaya penyeberangan ke Pulau Enggano bagi seluruh penumpang. “Semua penumpang gratis, nanti biaya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi,” tambahnya.
Dampak Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai menyebabkan kapal berukuran besar, termasuk kapal penyeberangan KMP Pulo Tello, tidak dapat beroperasi. Akibatnya, warga Enggano mengalami kesulitan dalam mengakses Kota Bengkulu untuk membeli kebutuhan pokok, menjual hasil komoditas, serta mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan.
Sebagai respons cepat, Gubernur Bengkulu menetapkan status darurat dan mendesak PT Pelindo Regional 2 untuk segera menangani pendangkalan dengan pengerukan alur.
Pelabuhan Pulau Baai Kembali Beroperasi Pasca-Pengerukan
Pada Senin (14/4/2025), Pelindo Regional 2 mengumumkan bahwa alur pelabuhan telah membaik setelah pengerukan intensif. Kapal KMP Pulo Tello akhirnya berhasil melintasi alur pada uji coba yang dilakukan pada pagi hari pukul 07.30 WIB.
“Pengerukan ini menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi krisis transportasi di Pelabuhan Pulau Baai,” kata General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko.
Pendangkalan yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir menghambat jalur pelayaran, terutama bagi kapal berukuran besar yang kesulitan masuk dan keluar pelabuhan. Dengan perbaikan alur, kapal penyeberangan kini dapat kembali melayani warga Pulau Enggano.